Jamur Foto: Pixabay Pasien diabetes butuh asupan serat yang tinggi.
Jamur sudah dikonsumsi sejak lama, baik sebagai makanan maupun untuk bahan pembuatan obat tertentu, karena tumbuhan ini memang kaya akan nutrisi.
Rasa jamur yang khas dan aromanya yang harum, membuat selera makan kita akan bertambah baik ketika kita memakai lauk jamur saat makan. Selain memiliki rasa yang lezat dan menggugah selera, jamur ternyata juga kaya akan manfaat.
Baca juga: Mengenal microgreen, superfood kaya nutrisi yang diburu pasien diabetes
Dilansir laman asiantown.internet, salah satu manfaat sehat jamur adalah menurunkan gula darah dalam tubuh. Para ahli mengungkapkan jika para penderita diabetes sangat disarankan untuk mengonsumsi jamur.
Lewat studi yang dilakukan para ahli menemukan bahwa jamur mengandung senyawa aktif yang bermanfaat menurunkan tekanan darah. Jamur juga memiliki indeks glikemiks sangat rendah sehingga sangat baik jika dikonsumsi penderita diabetes.
Diabetes photograph: Pixabay Tak hanya menurunkan gula darah dalam tubuh, jamur rupanya juga bermanfaat menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi. Sebagai sumber potasium yang sangat tinggi dengan kadar natrium yang hampir sama sekali, setidaknya hal ini membuat jamur sangat penting dikonsumsi rutin setiap hari oleh penderita diabetes.
T.N Lakhanpal, dari departemen Bioscience di Himachal Pradesh University dari penelitiannya menemukan bahwa jamur adalah sumber nutrisi bebas lemak.
Jamur juga mengandung protein sehat, asam amino esensial, biotin, riboflavin dan sangat sedikit gula sehingga ini sangat efektif untuk menurunkan bahkan mencegah risiko diabetes.
Konsumsi jamur tak selamanya baik
Meski sangat dianjurkan bagi pasien diabetes, namun konsumsi jamur juga tidak bisa sembarangan. Dilansir laman Healthline, ada beberapa jenis jamur yang mengandung racun dan dapat membahayakan tubuh.
Beberapa kemungkinan efek buruk jamur tersebut bila dikonsumsi adalah sebagai berikut.
Jamur enoki yang diduga sebabkan wabah Listeria Foto: Instagram Keracunan
Keracunan bisa terjadi ketika mengonsumsi jamur yang terkontaminasi Camplylobacter jejuni, yaitu bakteri yang bisa muncul pada jamur. Dilansir dari Live Strong, Al Wagner dan Texas Agricultural and Mechanical College, keracunan ini menyebabkan mual, diare, atau kram perut.
Mengonsumsi jamur liar seperti jamur amanitas dan jamur cokelat dapat menyebabkan kematian. Sebuah studi juga menemukan bahwa beberapa jamur liar mengandung logam berat dan bahan kimia berbahaya.
Meningkatkan risiko berbagai penyakit
Beta-glukan yang terdapat pada jamur memang dapat mencegah berbagai penyakit. Namun, kelebihan beta-glukan dalam tubuh akan meningkatkan risiko terkena penyakit lupus, asma, rematik, dan multiple sclerosis. Namun hingga kini, penelitian belum menyimpulkan seberapa banyak kandungan beta-glukan dapat menyebabkan penyakit-penyakit tersebut.
Jamur yang tumbuh di area industri, kemungkinan besar mengandung arsenik yang sebaliknya dapat meningkatkan penyakit kanker.
Baca juga: Hati-hati, 6 Buah ini terlarang bagi penderita diabetes
Psikosis
Menurut National Institute on Drug Abuse, salah satu jamur, yaitu psilocybin (magic mushroom) dapat menyebabkan halusinasi, perilaku irasional, persepsi penglihatan atau suara yang menyimpang, menjauhkan diri dari orang lain dan lingkungan.
Perubahan psikosis itu terjadi setelah 20 menit dikonsumsi dan efeknya bisa bertahan hingga enam jam. Selain itu, mengonsumsi jamur ini dapat menyebabkan kelemahan otot, mengantuk, mual, muntah, dan ataksia (kehilangan kendali atas fungsi tubuh).
Alergi
Spora yang dihasilkan oleh beberapa jamur dapat menyebabkan reaksi alergi ekstrem pada orang tertentu. Spora tersebut terbang di ke udara di lingkungan yang lembap. Apabila tercium oleh orang yang memiliki alergi, spora jamur akan menyebabkan infeksi pernapasan, penyakit asma, atau paru-paru.
Untuk itu, agar terhindar dari efek buruk jamur, pastikan Anda hanya mengonsumsi jamur yang dijual di tempat terpercaya. Jangan sembarangan mengonsumsi jamur yang tumbuh di lingkungan rumah Anda, maupun saat Anda sedang camping di kebun atau hutan. Hindari mengonsumsi jamur yang tidak Anda ketahui jenisnya. Kemudian pastikan pengolahan jamur dilakukan dengan baik (dicuci dan dimasak).